TUGAS2-AZZELIKA-8B
Membangun Generasi Digital Kreatif dan Berkarakter
Melalui Pembelajaran Coding di SMP Labschool Jakarta
Pendahuluan
Di era digital yang terus berkembang pesat, penguasaan
teknologi menjadi kebutuhan utama bagi generasi muda Indonesia. SMP Labschool
Jakarta sebagai salah satu sekolah unggulan di ibu kota menyadari betul bahwa
pembelajaran coding harus menjadi bagian dari kurikulum mereka. Tidak hanya
sekadar menguasai bahasa pemrograman, pembelajaran coding di SMP Labschool
Jakarta dirancang untuk mengasah kreativitas, kemampuan problem solving,
kolaborasi, serta membentuk karakter siswa agar siap menghadapi tantangan masa
depan.
Artikel ini membahas secara mendalam bagaimana SMP Labschool
Jakarta mengimplementasikan pembelajaran coding secara efektif dan inovatif,
serta menampilkan komentar dari berbagai pihak terkait: kepala sekolah, guru,
siswa, dan orang tua.
Visi SMP Labschool Jakarta dalam Era Digital
Menurut Ibu Dr. Yati Suwartini, M.Pd., Kepala SMP Labschool
Jakarta, pembelajaran coding merupakan salah satu pilar penting dalam mencapai
visi sekolah. Visi tersebut adalah menciptakan lulusan yang unggul secara
akademik, berkarakter, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Dalam rangka mewujudkan SAKSI 2025, kami menanamkan
nilai-nilai disiplin, kerja keras, dan kreativitas. Pembelajaran coding bukan
hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga membentuk karakter yang pantang
menyerah, kritis, dan inovatif,” ujar Ibu Yati.
Ibu Yati juga menambahkan bahwa implementasi Kurikulum
Merdeka di Labschool Jakarta memberikan ruang bagi siswa untuk belajar secara
mandiri, aktif, dan berbasis proyek. Hal ini selaras dengan tujuan pembelajaran
coding yang mendorong siswa untuk berinovasi dan berkolaborasi.
Peran Guru Sebagai Fasilitator Pembelajaran Coding:
Pandangan Omjay
Omjay, guru blogger dan pengajar di SMP Labschool Jakarta,
menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka mengubah paradigma pengajaran, di mana guru
tidak lagi hanya sebagai penyampai materi, tetapi sebagai fasilitator yang
memotivasi siswa untuk aktif mengeksplorasi.
“Dalam pembelajaran coding, kami memfasilitasi siswa untuk
berkreasi dan belajar dari pengalaman. Misalnya, dengan memadukan coding dan
pembuatan blog atau jurnal digital, siswa bisa mendokumentasikan proses belajar
sekaligus mengasah literasi digital mereka,” jelas Omjay.
Menurut Omjay, pendekatan pembelajaran coding yang humanis
ini membuat siswa lebih termotivasi dan kreatif dalam menyelesaikan berbagai
tantangan programming.
Implementasi Pembelajaran Coding oleh Pak Ramly Zaymal, Guru Informatika
Pak Ramly Zaymal adalah guru Informatika di SMP Labschool
Jakarta yang sangat berperan dalam mengembangkan metode pembelajaran coding
yang inovatif dan menyenangkan. Ia memanfaatkan berbagai teknologi dan metode
pembelajaran interaktif seperti gamifikasi dan platform kuis digital.
Saat kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia, Pak Ramly
memimpin sesi pembelajaran coding berbasis proyek yang menunjukkan langsung
kemampuan siswa dalam membuat chatbot sederhana dengan Python, pengembangan
game edukatif, serta penggunaan Quizizz untuk menguji pemahaman secara
real-time.
“Kami ingin siswa tidak hanya mengerti teori, tapi mampu
menciptakan solusi nyata. Pembelajaran coding kami dirancang agar seru dan
memotivasi, sehingga siswa terus semangat belajar,” kata Pak Ramly.
Metode yang dipakai Pak Ramly terbukti efektif meningkatkan
antusiasme dan hasil belajar siswa dalam bidang informatika dan coding.
Suara Siswa: Pengalaman dan Transformasi dari
Pembelajaran Coding
Siswa SMP Labschool Jakarta menyatakan bahwa pembelajaran
coding membawa dampak positif yang luas, tidak hanya dari sisi kemampuan teknis
tetapi juga aspek karakter dan pola pikir.
- Azzelika
Shardina Zazanani (8B/14):
“Awalnya aku kira coding itu sulit dan hanya untuk orang
jenius. Namun setelah belajar Scratch dan Python, aku jadi senang dan bahkan
membuat proyek coding sendiri di rumah. Coding juga mengajarkanku sabar dan
teliti karena harus mengoreksi kesalahan,” ujarnya.
- Nina
(8B):
“Belajar coding membuat aku lebih teliti dan tidak mudah
menyerah. Kadang program error, tapi aku belajar untuk mencari solusi dan
memperbaikinya. Rasanya puas sekali kalau berhasil.”
- Ayu
Almira Anastasia Cayanti (8B):
“Aku suka belajar HTML dan CSS karena bisa membuat website
dengan desain sendiri. Coding mengasah kreativitas dan bikin aku makin percaya
diri.”
Dari pengalaman mereka, terlihat jelas bahwa pembelajaran
coding tidak hanya mengasah logika dan keterampilan teknis, tetapi juga
menumbuhkan ketekunan, kreativitas, dan rasa percaya diri.
Perspektif Orang Tua: Dukungan dan Harapan
Orang tua siswa SMP Labschool Jakarta sangat mendukung
program pembelajaran coding yang diadakan sekolah. Mereka mengamati perubahan
positif pada anak-anak mereka, baik dari segi kemampuan akademik maupun
karakter.
- Ibu
Dian, orang tua kelas 8B, menyatakan:
“Saya sangat bangga dengan program coding di Labschool. Anak
saya menjadi lebih kreatif dan mandiri dalam belajar. Kadang ia juga mengajari
saya hal baru tentang teknologi.”
- Bapak
Andi, orang tua kelas 7, menambahkan:
“Pembelajaran coding mengajarkan anak saya ketekunan dan
logika. Dia jadi lebih teliti dan sabar saat mengerjakan tugas di sekolah
maupun di rumah.”
- Ibu
Ratna, orang tua kelas 9, mengungkapkan:
“Saya percaya Labschool mempersiapkan anak-anak dengan
keterampilan yang relevan untuk masa depan, terutama dalam bidang teknologi dan
digital.”
Dukungan orang tua sangat penting untuk memotivasi siswa dan
mempermudah proses pembelajaran di sekolah.
Integrasi Literasi Digital dan Pembentukan Karakter
Pembelajaran coding di SMP Labschool Jakarta juga menjadi
sarana untuk mengembangkan literasi digital dan membangun karakter siswa. Siswa
didorong untuk membuat blog, jurnal digital, atau portofolio online yang
mendokumentasikan proses dan hasil belajar mereka.
Kegiatan ini sekaligus mengasah kemampuan menulis,
berkomunikasi, dan berpikir kritis, yang merupakan kompetensi penting di abad
21. Selain itu, keterlibatan komunitas, seperti kegiatan bersama TNI dan
praktisi teknologi, juga membantu menanamkan nilai kedisiplinan, kerja sama,
dan tanggung jawab sosial.
Strategi Pengembangan Pembelajaran Coding di SMP Labschool Jakarta
Untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan pembelajaran
coding, SMP Labschool Jakarta mengadopsi beberapa strategi, antara lain:
- Pelatihan
Guru Berkala
Guru mengikuti pelatihan coding dan teknologi terbaru agar metode pengajaran terus inovatif dan efektif. - Penggunaan
Platform Digital dan Media Interaktif
Memanfaatkan aplikasi kuis, games edukasi, dan platform pembelajaran online yang memudahkan siswa belajar dan berlatih coding. - Kolaborasi
dengan Komunitas dan Institusi Teknologi
Menggandeng komunitas coding, praktisi IT, dan lembaga pemerintah untuk memberikan pelatihan, mentoring, dan kompetisi. - Penyelenggaraan
Kompetisi dan Pameran Karya Siswa
Rutin mengadakan lomba coding dan pameran proyek untuk memotivasi dan memberikan penghargaan bagi kreativitas siswa. - Pengembangan
Materi Berbasis Teknologi Terkini
Memasukkan pengenalan AI, robotik, dan teknologi mutakhir sebagai pengayaan agar siswa siap menghadapi tantangan teknologi global.
Komentar Lengkap dari Pihak Terkait
Berikut adalah beberapa komentar yang mewakili pandangan
berbagai pihak tentang pembelajaran coding di SMP Labschool Jakarta:
- Ibu
Dr. Yati Suwartini, M.Pd. (Kepala Sekolah)
“Pembelajaran coding di Labschool merupakan bagian dari
upaya kami membekali siswa dengan kompetensi abad 21. Kami percaya bahwa
teknologi harus dijadikan sarana pengembangan karakter dan kreativitas, bukan
sekadar alat. Kurikulum Merdeka membantu kami menjalankan pembelajaran berbasis
proyek yang membuat siswa lebih aktif dan mandiri.”
- Omjay
(Guru Blogger dan Pendamping Kurikulum)
“Coding di Labschool kami terapkan secara menyenangkan dan
humanis. Guru membimbing siswa untuk eksplorasi dan berkreasi, bukan hanya
menghafal materi. Literasi digital juga kami integrasikan agar siswa mampu
mendokumentasikan karya mereka dengan baik.”
- Pak
Ramly Zaymal (Guru Informatika)
“Metode gamifikasi dan penggunaan kuis interaktif seperti
Quizizz membuat pembelajaran coding lebih menarik. Kami ingin siswa punya
kemampuan membuat solusi digital yang nyata, bukan hanya belajar teori. Hal ini
terbukti meningkatkan motivasi dan hasil belajar.”
- Azzelika
Shardina Zazanani (Siswa Kelas 8B/14)
“Awalnya takut coding, tapi sekarang aku suka banget. Bisa
buat game dan aplikasi sederhana sendiri. Belajar coding juga ngajarin aku
sabar dan tekun.”
- Nina
(Siswa Kelas 8B)
“Belajar coding bikin aku jadi lebih teliti dan gak gampang
menyerah. Kalau program error, aku harus cari tahu cara memperbaikinya. Itu
bikin aku makin semangat belajar.”
- Ayu
Almira Anastasia Cayanti (Siswa Kelas 8B)
“Aku suka belajar web design dengan HTML dan CSS. Bisa bikin
tampilan website sesuai kreativitas sendiri itu seru dan bikin aku percaya
diri.”
- Ibu
Dian (Orang Tua Siswa Kelas 8B)
“Saya bangga anak saya mendapatkan pendidikan coding sejak
SMP. Anak jadi lebih kreatif dan mandiri, bahkan kadang ngajarin saya hal
baru.”
- Bapak
Andi (Orang Tua Siswa Kelas 7)
“Coding melatih logika dan kesabaran anak saya. Saya lihat
dia lebih teliti dan punya kemampuan problem solving yang baik.”
- Ibu
Ratna (Orang Tua Siswa Kelas 9)
“Labschool sudah sangat baik dalam mempersiapkan anak-anak
menghadapi dunia digital. Saya percaya anak saya siap bersaing di masa depan.”
Kesimpulan
Pembelajaran coding di SMP Labschool Jakarta bukan sekadar
mengajarkan bahasa pemrograman, melainkan membangun karakter, kreativitas, dan
kemampuan berpikir kritis siswa. Melalui pendekatan Kurikulum Merdeka dan
dukungan guru yang berkompeten, siswa dibimbing menjadi generasi digital yang
tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga mandiri, disiplin, dan inovatif.
Dukungan penuh dari kepala sekolah, guru, siswa, dan orang
tua menjadi faktor utama kesuksesan pembelajaran coding di Labschool. Dengan
strategi yang tepat dan inovasi berkelanjutan, SMP Labschool Jakarta terus
berkontribusi mencetak generasi muda siap menghadapi tantangan masa depan.
Kalau kamu mau, aku bisa juga buat versi ringkas,
presentasi, atau bahkan panduan coding sederhana yang cocok untuk siswa SMP
Labschool Jakarta. Mau?
Tantangan dan Solusi dalam Pembelajaran Coding di SMP
Labschool Jakarta
Meskipun pembelajaran coding di SMP Labschool Jakarta
berjalan dengan baik, tidak bisa dipungkiri ada beberapa tantangan yang
dihadapi dalam pelaksanaannya. Salah satu tantangan utama adalah beragamnya
tingkat kemampuan dan minat siswa terhadap coding. Ada siswa yang cepat
menguasai konsep pemrograman, tetapi ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama
untuk memahami logika dasar.
Menurut Pak Ramly Zaymal, guru Informatika, salah satu
solusi yang diterapkan adalah pendekatan pembelajaran yang personal dan
berbasis proyek.
“Kami membagi siswa dalam kelompok kecil sesuai kemampuan,
dan memberikan proyek yang menantang tetapi sesuai dengan level mereka.
Pendekatan ini membuat setiap siswa dapat berkembang dengan kecepatan dan cara
belajar masing-masing,” jelas Pak Ramly.
Selain itu, keterbatasan fasilitas teknologi juga menjadi
perhatian, terutama di era pembelajaran daring. SMP Labschool Jakarta terus
berupaya meningkatkan fasilitas IT seperti perangkat komputer, jaringan
internet yang stabil, serta menyediakan akses ke platform pembelajaran coding
yang interaktif.
Peran guru juga sangat penting dalam memberikan motivasi dan
dukungan, agar siswa tetap semangat meski menemui kesulitan. Omjay menambahkan
bahwa guru selalu berusaha menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
tidak menekan, sehingga siswa tidak takut gagal saat belajar coding.
Harapan ke Depan
Ke depan, SMP Labschool Jakarta berharap dapat memperluas
cakupan pembelajaran coding ke jenjang yang lebih tinggi dan mengintegrasikan
teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI), data science, dan robotik.
Hal ini sejalan dengan tren global dan kebutuhan industri yang semakin
mengedepankan kompetensi digital.
Ibu Dr. Yati Suwartini, M.Pd., berharap Labschool terus
menjadi pionir dalam pendidikan teknologi yang humanis dan berkarakter.
“Kami ingin Labschool menjadi contoh sekolah yang tidak
hanya unggul dalam akademik, tetapi juga mampu membentuk generasi yang siap
berinovasi dan memberi manfaat bagi bangsa dan negara,” ujarnya penuh harap.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, SMP Labschool
Jakarta optimis mampu membekali siswa dengan keterampilan digital dan karakter
kuat untuk masa depan yang cerah.
Rubiq Rachul Chaeruman:
“Pelajaran coding di SMP Labschool Jakarta seru banget! Saya jadi tahu cara membuat program sederhana dan mulai mengerti logika pemrograman. Gurunya juga asyik dan sabar menjelaskan.”
Varden Yehez Kiel Hamjaya:
“Awalnya saya pikir coding itu sulit, tapi ternyata kalau dijelaskan dengan cara yang menarik seperti di Labschool, saya jadi bisa mengikutinya. Sekarang saya suka eksperimen bikin game kecil pakai Scratch.”
Bambang Setiawan Mauludin:
“Coding ngajarin saya berpikir logis dan kreatif. Pelajaran ini bikin saya tertarik untuk belajar lebih dalam tentang teknologi dan mungkin nanti saya bisa jadi programmer!”
Ayu Pardina Sinaga:
“Saya senang belajar coding karena bisa kerja sama bareng teman dan bikin proyek bareng. Coding bukan cuma soal komputer, tapi juga melatih kerja tim dan pemecahan masalah.”
Divia Ramadhani Najwa:
“Di pelajaran coding, saya merasa tertantang tapi juga excited. Saya belajar sabar dan tekun menyelesaikan masalah dalam program. Coding itu ternyata menyenangkan dan bikin ketagihan!”
Aira Asapatni Pudet:
“Pelajaran coding di SMP Labschool Jakarta membuka wawasan saya tentang dunia teknologi. Saya jadi tahu bahwa membuat aplikasi atau game itu bukan cuma untuk orang dewasa saja, tapi kita juga bisa mulai belajar dari sekarang. Seru dan menantang!”
Komentar Gibran Rakabuming Raka:
"Saya sangat mengapresiasi inisiatif SMP Labschool Jakarta dalam mengintegrasikan pelajaran coding dan informatika ke dalam kurikulum pembelajaran. Ini adalah langkah penting dan strategis untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia digital yang terus berkembang.
Coding bukan hanya soal menulis baris-baris kode, tapi juga mengajarkan cara berpikir logis, menyusun strategi, dan menyelesaikan masalah secara kreatif. Kemampuan seperti ini sangat dibutuhkan di masa depan, bukan hanya untuk menjadi programmer, tetapi untuk berkontribusi di berbagai bidang — mulai dari teknologi, bisnis, pendidikan, hingga pemerintahan.
Saya juga percaya bahwa sejak dini, anak-anak Indonesia harus diberi akses pada teknologi dan pemahaman digital. Labschool Jakarta telah memberikan contoh nyata bahwa pendidikan modern harus relevan dengan zaman, dan harus memberi ruang bagi siswa untuk bereksperimen, berinovasi, dan menjadi kreator — bukan hanya konsumen teknologi.
Saya berharap lebih banyak sekolah di Indonesia bisa mengadopsi pendekatan serupa. Kita ingin membangun bangsa yang bukan hanya melek digital, tapi juga unggul dalam menciptakan solusi berbasis teknologi untuk kemajuan bersama. Dan semua itu dimulai dari ruang-ruang kelas seperti di Labschool ini. Selamat dan terus semangat untuk para guru dan siswa yang terus belajar dan berinovasi lewat pelajaran coding.”
OMAGAAAA, SOOOO COOLLLL!!!1
ReplyDelete👍👍👍👍👍👍👍👍👍
ReplyDelete👍✔
ReplyDeleteateeeeee
ReplyDelete